Virus ransomware adalah tipe malware yang mencegah atau membatasi pengguna dalam mengakses PC nya. Virus ini sudah membuat heboh di beberapa negara dan juga sangat berbahaya.
Virus ini memaksa targetnya untuk membayar ransom atau tebusan yang dibayar melalui online untuk membuka akses agar PC nya bisa digunakan kembali. Beberapa tipe ransomware bisa meng-encrypt file (biasa disebut Cryptolocker) sehingga datanya tidak akan bisa dibuka meskipun dengan cara apapun kecuali dengan membayar tebusan tersebut.
Lalu apa itu CryptoLocker? CryptoLocker adalah virus ransomware yang jalan di Microsoft Windows yang muncul di September 2013 virus ini berpura-pura sebagai email resmi yang berisi .pdf dan .zip tapi sebenarnya adalah .exe jika diaktifkan maka file yang berisi malware hilang atau hidden dan mengenkrip file tertentu(misalnya doc, jpg, xls, dll).
Layaknya virus komputer pada umumnya, ransomware sering tiba di komputer dalam bentuk email phishing, spam, atau pembaruan perangkat lunak palsu - dan penerima email mengeklik tautan atau membuka lampirannya.
Virus itu kemudian mulai bekerja, mengenkripsi data si pengguna. Ketika komputer telah benar-benar terkunci, ia meminta bayaran - seringkali dalam bentuk bitcoin karena lebih sulit dilacak - untuk pengembalian data.
Untuk uang tebusan biasanya satu atau dua bitcoin - setara dengan $500, atau sekitar Rp7 juta. Setelah melewati batas waktu pembayaran, jumlah uang tebusan akan bertambah.
Virus ini memaksa targetnya untuk membayar ransom atau tebusan yang dibayar melalui online untuk membuka akses agar PC nya bisa digunakan kembali. Beberapa tipe ransomware bisa meng-encrypt file (biasa disebut Cryptolocker) sehingga datanya tidak akan bisa dibuka meskipun dengan cara apapun kecuali dengan membayar tebusan tersebut.
Lalu apa itu CryptoLocker? CryptoLocker adalah virus ransomware yang jalan di Microsoft Windows yang muncul di September 2013 virus ini berpura-pura sebagai email resmi yang berisi .pdf dan .zip tapi sebenarnya adalah .exe jika diaktifkan maka file yang berisi malware hilang atau hidden dan mengenkrip file tertentu(misalnya doc, jpg, xls, dll).
Layaknya virus komputer pada umumnya, ransomware sering tiba di komputer dalam bentuk email phishing, spam, atau pembaruan perangkat lunak palsu - dan penerima email mengeklik tautan atau membuka lampirannya.
Virus itu kemudian mulai bekerja, mengenkripsi data si pengguna. Ketika komputer telah benar-benar terkunci, ia meminta bayaran - seringkali dalam bentuk bitcoin karena lebih sulit dilacak - untuk pengembalian data.
Untuk uang tebusan biasanya satu atau dua bitcoin - setara dengan $500, atau sekitar Rp7 juta. Setelah melewati batas waktu pembayaran, jumlah uang tebusan akan bertambah.